Jumat, 03 Oktober 2014

Bumilku sayang, bumilku malang

Hari ini gw dikejutkan dengan cerita rekan kantor yang sedang hamil 7bulan. Dy cerita ketika dalam perjalanan ke kantor, mengalami sedikit accident yaitu terjatuh di minibus (kopaja). Dy jatuh karena supir kopajanya ngerem mendadak dan dy juga gak dpt duduk di kopaja.

Cerita lain, gw liat tmn gw update status di path ada bumil keguguran karena terjatuh saat naik krl (beritanya ada di detik.com). Hufff miris banget deh denger 2 kejadian ky gitu. Secara gw juga dlu sering naik angkutan umum pas hamil. Yang membuat miris adalah kepekaan sosial masyarakat saat ini sudah parah, entah kemana hilang ditelan bumi.

Apa salah ibu hamil sehingga diperlakukan seperti itu oleh masyarakat. Padahal menjadi ibu hamil itu sangat berat, penuh perjuangan dan pengorbanan. Apakah setiap orang harus merasakan hamil dulu baru timbul simpati ?

Lewat blog ini gw mau curhat sekaligus ngeluarin uneg2. Buat para suami sebaiknya jika istri hamil pastikan bahwa istri anda harus dipastikan nyaman saat berangkat dan pulang kantor. Jangan memaksa istri bekerja karena itu bukan kewajibannya. 

Kita-kita juga sebagai manusia yang terlahir dari seorang ibu harusnya mempunyai simpati dan empati yang sangat tinggi terhadap ibu hamil. Gw yakin sebagian dari mereka pasti maunya dirumah aja gak usah capek-capek ke kantor, but it's reality. Sometimes our hope is not equal with reality, ada kalanya kita terpaksa menjalani hal yang tidak ingin kita jalani.

Kalau ada bumil di angkutan umum, ayolah kita kasih tempat duduk. Walaupun kita capek, pastilah mereka lebih menderita lagi klo nggak duduk. Kalau kita ikhlas, kebaikan sekecil apapun pasti akan ada balasannya. Terutama untuk kita-kita kaum wanita, suatu saat kita akan merasakan di posisi mereka.